TKA (Test Kemampuan Akademik)

 



Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi. Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan.


https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/tka/view/mata-pelajaran-wajib/sma


Mata Pelajaran Wajib Matematika

Definisi

TKA Matematika mengukur kemampuan murid dalam memahami fakta, konsep, prinsip, dan prosedur matematika, serta kemampuan mereka dalam menerapkan pengetahuan matematika untuk menyelesaikan masalah (problem solving).

Muatan

Muatan TKA Matematika merujuk pada elemen kurikulum atau materi matematika yang dipelajari murid yang ada pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Elemen ini meliputi:

  • bilangan
  • aljabar,
  • geometri dan pengukuran,
  • data dan peluang, dan
  • trigonometri.

Penggunaan logika matematika diintegrasikan langsung dengan elemen matematika yang tertera dalam kurikulum. Pengetahuan matematika diukur melalui permasalahan dalam konteks matematika dan permasalahan dalam konteks keseharian yang dapat meliputi kejadian atau situasi di lingkungan personal, keluarga, atau lingkungan sekitar baik lokal maupun global.

Kompetensi

Level 1 Pengetahuan dan Pemahama(Knowing and Understanding)

Proses Berpikir:

  • Menghitung : Melakukan perhitungan berdasarkaprosedur yang mencakup operasi hitung aritmatika (+, -, ×,
    ÷atau kombinasinya)operasi aljabarataoperasi matematika lainnya.
  • Memahaminformasi : Memahami informasi dari grafik fungsi, tabel, diagraminfografis, atau bentuk visualainnya.
  • Mengelompokkan : Mengelompokkaobjek berdasarkafakta, konsep, dan prinsimatematika dalam cakupan sub-elemen.
  • Mengidentifikasi : Melakukaidentifikasi terhadaobjek menggunakakonsep, fakta, dan prinsimatematika dalam cakupan sub-elemen.

Level 2 Aplikasi (Applying)

Proses Berpikir :

  • Memodelkan : Memodelkan permasalahan kontekstual terkait cakupan sub-elemen ke dalam pernyataan matematika.
  • Menerapkan : Menerapkan strategi dan operasi matematika (berupa operasi hitung, operasi aljabar, atau bentuk operasi lainnya) untuk menyelesaikan permasalahan yang melibatkan konsep dan prosedur matematis yang familiar dan rutin.
  • Menginterpretasikan : Memahami dan menjelaskan makna dari berbagai situasi, kejadian, pernyataan, representasi, atau  masalah matematika.

Level 3 Penalara(Reasoning)

Proses Berpikir :

  • Menganalisis: Menentukan, menjelaskan,   dan menggunakan  hubungan beberapa  konsep,  fakta, prinsip,   atau   prosedur matematika dalam cakupan sub-elemen.
  • Memecahkan masalah : Mengaitkan  beberapa konsep,   fakta,   prinsip, prosedur,  dan representasi   matematika dalam     cakupan sub- elemen, untuk menyelesaikan permasalahan dalam situasi baru atau konteks yang tidak rutin.)
  • Mengevaluasi: Mengevaluasi alternatif strategi dan solusi dari suatu pemecahan masalah.
  • Menyimpulkan: Menarik kesimpulayang valid darinformasi, dataatau bukti yang diberikamenggunakakonsep, fakta, prinsip, dan prosedumatematika dalam cakupasub- elemen.
  • Melakukangeneralisasi: Menyusunpernyataamatematiyang menggambarkan hubungan yang lebiumum terkait konsep, fakta, prinsip, dan prosedur dalam cakupan sub-elemen.
  • Menjustifikasi: Memberikaargumematematiatalangkah/proseduoperasmatematika secarlogiuntuk  mendukung strategi atau solusi dari suatu permasalahan.

Matriks Asesmen

 

No.

ElemenMateri

Sub-elemen/ Submateri

 

Kompetensi

Batasan/ Catatan

1.

Bilangan

Bilangan Real

Memahamimengaplikasikan, da bernala yanlebitingg untumenyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Jenis dan sifat bilangan;
  • Operasi bilanga(penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan gabungannya), beserta sifat- sifatnya   antarlain komutatifasosiatif, dan distributif

Bilangameliputi bilanga real, termasuk bilangaasli berpangkat bilangabulaatau berpangkat bilangan pecahan.

2.

Aljabar

Persamaan dan Pertidaksaman Linear

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Sistem persamaan linear multivariabel;
  • Sistem pertidaksamaan linear multivariabel;
  • Program linear.

Maksimum banyaknya variable yang digunakan tiga.

Fungsi

Memahamimengaplikasikan, da bernala yanlebitingg untumenyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Domain, kodomain, daerah hasil (range), dan representasi fungsi linear, kuadrat, dan rasional dalam berbagai bentuk;
  • Invers fungsi dan representasinya;
  • Fungsi komposisi dan representasinya.

Identifikasfungsi meliputi secara analitis dan grafis.

Barisan daDeret

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Barisan dan deret aritmetika;
  • Barisan  dan deret geometri.

Penerapan barisan dan deret termasuk dalam masalah pertumbuhan, peluruhan, bunga tunggal, dan bunga majemuk.

3.

Geometri dan Pengukuran

Objek Geometri

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait       cakupan sub-elemen berikut:

  • Hubungan dua sudut, dua garis, dan dua bidang;
  • Hubungan objek geometri pada bangun  datar dan bangun ruang;
  • Kesebangunan atau kekongruenan bangun datar;
  • Teorema Pythagoras.

Bangun datar meliputi segitiga, segi empat, lingkaran, dan bangun datar yang merupakan gabungan dari segitiga dan lingkaran. Bangun ruang meliputi bangun ruang beraturan dengan sisi datar dan lengkung. Jarak dua objek geometri meliputi jarak dua titik, jarak dua garis, jarak dua bidang, jarak titik dan garis, dan jarak titik dan bidang.

TransformasGeometri

Memahamimengaplikasikan, da bernala yanlebitingg untumenyelesaikan permasalahan terkai cakupan sub-elemen berikut: transformasi geometr (translasirefleksirotasi, dan dilatasi, serta komposisinya dari titik.

Pengukuran

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Keliling dan luas bangun datar;
  • Volume dan luas permukaan bangun ruang;
  • Jarak dua objek geometri.

4.

Trigonometri

Perbandingan Trigonometri

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih  tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut: perbandingan trigonometri (sinus, kosinus, tangen, kotangen, sekan, kosekan).

 

5.

Data dan Peluang

Data

Memahami, mengaplikasikan, dan  bernalar  yang lebih   tinggi  untuk menyelesaikan permasalahan terkait cakupan sub-elemen berikut:

  • Penyajian data dalam bentuk diagram  batang, diagram garis, diagram lingkaran, grafik, tabel, dan bentuk visual;
  • Ukuran pemusatan dan penyebaran data tunggal dan data kelompok;
  • Aturan

 


Mata Pelajaran Wajib Bahasa Indonesia

Definisi

TKA Bahasa Indonesia difokuskan pada salah satu keterampilan berbahasa, yakni membaca. Membaca dipilih sebagai fokus karena merupakan keterampilan utama yang menjadi fondasi untuk terus belajar dan bekerja pada era teknologi yang berubah dan berkembang sangat cepat.

Muatan

Keterampilan membaca diujikan pada dua jenis teks, yaitu teks informasi tunggal maupun jamak, serta teks fiksi.

  • Teks informasi dapat berbentuk tunggal maupun jamak, dan merupakan   teks  yang  berisi  fakta,  konsep,  prosedur,  dan metakognisi dari berbagai bidang atau topik, genre, dan konteks pada skala lokal, nasional, dan global.
  • Teks fiksi dapat berupa realisme atau absurd, dengan latar cerita konkret atau abstrak, tokoh dengan karakter bulat, konflik tunggal atau jamak dengan penyelesaian terbuka, alur campuran, dan sudut pandang campuran.

Teks yang digunakan TKA memiliki karakteristik kosakata, kalimat, dan wacana tertentu.

  • Karakteristik  kosakata:  kata  khusus  dan  kata  umum,  kata berimbuhan  kompleks,  kata  abstrak,  makna denotatif, istilah teknis, konotatif konteks luas;
  • Karakteristik kalimat: 8-12 kata kata per kalimat, dengan kalimat kompleks berbagai pola dan kalimat inversi;
  • Karakteristik wacana: konjungsi antarparagraf makna ‘pertentangan’ dan ‘sebab akibat’, dan tanda baca untuk mendukung ungkapan dan makna, dengan panjang teks 250–300 kata (kecuali teks puisi).

Kompetensi

Aspek Keterampilan Membaca yang Diukur:

  • Mengidentifikasi informasi tersurat dalam teks;
  • Menyusun ulang, mengelompokkan, membuat ikhtisar, dan menyajikan kembali informasi tersurat dalam teks;
  • Mengidentifikasi dan menyimpulkan informasi tersirat dalam teks;
  • Menilai gagasan, fakta, atau opini dalam teks; dan
  • Menanggapi isi teks, mengidentifikasi diri dengan tokoh atau kejadian, dan menanggapi bahasa penulis dalam teks.

Tiga Kompetensi Utama:

  • Pemahaman tekstual: kemampuan untuk memahami informasi yang dikemukakan secara eksplisit, mengelompokkan, menyusun ulang, dan menyajikan kembali informasi secara eksplisit dari teks;
  • Pemahaman inferensial: kemampuan untuk menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang tersirat dalam teks; dan
  • Evaluasi dan apresiasi: kemampuan untuk membuat penilaian terhadap ide, menanggapi teks secara emosional dan estetis dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap perasaan, imajinasi, serta penggunaan bahasa oleh penulis.

Matriks Asesmen

 

No.

 

Kompetensi

 

Subkompetensi

1.

Pemahaman

Tekstual

Mengidentifikasi  penggunaa kata  serapa dari bahasa daerah/asing dalam berbagai bidang.

Mengidentifikasi  latar,  karakter,  dan/atafenomena berdasarkan kosakata yang digunakan dalam tekfiksatau nonfiksi.

Menyusun   kerangka   atau   bagan   berdasarkan bagian-bagian penting dalam teks.

2.

Pemahaman

Inferensial

Menyimpulkaide pokok, gagasan pendukung, tokoh,  peristiwa,  latar,  konflik,  atau  nilai-nilai dalam teks.

Menjelaskan    hubungan    makna    antarkalimat dan/ataantarparagraf dalam teks.

Memprediks lanjuta ata akhi uraian/cerita berdasarkan bagiatertentu dalam teks.

3.

Evaluasi dan

Apresiasi

Menila relevansi  peristiwa  dala teks  dengan kehidupan sehari-hari.

Menilai keakuratan, kesesuaian, kecukupan, atau ketepatainformasi dalam teks.

Menila ketepata da kesesuaia penggunaan bahasa dalam teks.

Menilai ketepatan bagian tekuntumenggambarkan karakter, peristiwa, atalatar dalam tekfiksi.

Menyimpulkarespons emosional terhadaunsur puisi, prosa, dan drama.


Mata Pelajaran Wajib Bahasa Inggris

Definisi

TKA Bahasa Inggris mengukur keterampilan membaca beragam jenis teks berbahasa Inggris dalam berbagai situasi komunikasi sehari- hari, vokasional, dan akademik.

Muatan

Muatan TKA Bahasa Inggris merupakan irisan jenis teks, konteks komunikasi, topik, dan kompleksitas teks pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Terkait jenis teks, TKA menggunakan teks descriptive, recount, narrative, procedure, dan analytical exposition. Terkait konteks komunikasi, TKA menggunakan teks yang menggambarkan komunikasi sehari-hari, di tempat kerja, dan akademik secara proporsional. Terkait topik, TKA menggunakan teks dengan topik yang merupakan gabungan topik-topik pada kedua kurikulum, namun  menghindari kosakata teknis yang terlampau jarang digunakan dalam komunikasi.

Kompleksitas teks dalam TKA Bahasa Inggris disesuaikan dengan tingkat kemahiran yang ingin dicapai dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Kedua kurikulum menginginkan murid memiliki kemahiran  pada  tingkat  intermediate  atau  B1  dalam Common

European Framework of Reference for Languages (CEFR). Karena itu TKA Bahasa Inggris menggunakan teks dengan kompleksitas tingkat B1 dengan karakteristik sebagai berikut:

  • panjang sekitar 250–350 kata
  • menggunakan kosakata berfrekuensi tinggi (hingga 3000 kata)
  • menggunakan struktur kalimat sederhana serta kompleks
  • menggunakan  konteks  sehari-hari,  vokasional,  dan  akademik dasar yang berkaitan dengan minat, pengalaman, dan kebutuhan informasi umum dengan tingkat pemahaman yang baik.

Mengingat bahwa sebagian peserta tes memiliki tingkat kemampuan di bawah B1, TKA Bahasa Inggris juga menggunakan teks dengan kompleksitas tingkat A2. Teks A2 memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • panjang sekitar 200–300 kata,
  • menggunakan kosakata berfrekuensi tinggi (hingga 2000 kata),
  • menggunakan struktur kalimat sederhana dan beberapa bentuk majemuk dasar, dan
  • menggambarkan konteks kehidupan sehari-hari dan vokasional yang berkaitan dengan hal-hal konkret dan dikenal dengan tingkat pemahaman yang memadai.

Kompetensi

TKA Bahasa Inggris mencakup tiga level kompetensi dalam keterampilan membaca, yaitu pemahaman tekstual, pemahaman inferensial, serta evaluasi dan apresiasi. Berikut disajikan level-level kompetensi tersebut beserta sub-sub-kompetensi untuk setiap level.

  1. Pemahaman Tekstual: mampu memahami informasi yang eksplisit, mengelompokkan, menyusun ulang, dan menyajikan kembali informasi eksplisit dari teks
  2. Pemahaman Inferensial: mampu menarik kesimpulan berdasarkan informasi tersirat dalam teks, pengalaman pribadi, serta intuisi untuk memahami isi teks
  3. Evaluasi dan Apresiasi: mampu membuat penilaian terhadap ide, menanggapi teks secara emosional dan estetis dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap perasaan,   imajinasi, serta penggunaan bahasa oleh penulis

Matriks Asesmen

 

No.

 

Kompetensi

 

Subkompetensi

1.

Pemahaman Tekstual: mampu memahami informasi yang eksplisit, mengelompokkan, menyusun ulang, dan menyajikan kembali informasi eksplisit dari teks

Menemukan/mengidentifikasi Informasimampu menemukaatamengidentifikasinformasi penting yang disebutkasecara eksplisit dalam teks.

Mengklasifikasimampu mengelompokkaorang, benda, tempat, atau peristiwa dalam teks berdasarkan kategortertentu.

Membuat kerangkamampmenyusun poin-poiutama dari teks dalam bentuk kerangka atau daftar.

Meringkas: mampu menyajikan kembalisi teks secara ringkas dengamengutip bagian penting.

Mensintesis: mampu menggabungkainformasi dari sumbelaiuntumendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang suatisatau topik.

2.

Pemahaman Inferensial: mampu menarik kesimpulan berdasarkan informasi tersirat dalam teks, pengalaman pribadi, serta intuisi untuk memahami isi teks berdasarkan informasi tersirat dalam teks, pengalaman pribadi, serta intuisi untuk memahami isi teks

Menyimpulkan detail pendukung: mampmenentuka fakta  tambaha yang membuat teks lebiinformatif, menarik, atau persuasif.

 

Menyimpulkan topik, ide pokok/gagasan utamamakna, target pembaca, tujuan penulisan teks, atau pesamoral yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam teks.

Menyimpulka uruta kejadian:  mampmemperkirakaisi selanjutnya dari teks.

 

 

Menyimpulkan perbandingan: mampmenyimpulkan persamaaatau perbedaaantartokoh, waktu, tempat, bendaatau gagasan dalam teks.

Menyimpulkan hubungasebab-akibat: mampu menafsirkan hubungan/kaitaantara gagasan/tindakan satu dan lainnya yang dinyatakan dalam teks.

 

 

Menyimpulkan karakter tokoh: mampmenyimpulkan sifaatau kepribadiatokoh berdasarkapetunjuk eksplisit dalam teks.

Memprediksi hasil cerita: mampmemprediksakhir cerita setelah membaca bagiaawal.

3.

Evaluasi dan Apresiasi: mampu membuat penilaian terhadap ide, menanggapi teks secara emosional dan estetis dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap perasaan, imajinasi, serta penggunaan bahasa oleh penulis

Menilarealitaatafantasi: mampmenganalisiperistiwdalam teks dapat terjadi dalam kehidupan nyata berdasarkan pengalaman dan pengetahuan pribadi.

Menila fakta  ata opinimampu menilafakta/opini yang diberikan penuliuntumendukung  pendapatnya  berdasarkan bukti  ata sekada berusaha mempengaruhi pembaca.

Menilai kecukupan dan validitainformasiMenilai kesesuaian, kelengkapan, keakuratainformasi dalam tek(dengamembandingkannya dengan sumber lain).

Menilai kesesuaian: mampu menentukan bagian teks yang palinsesuauntumenggambarkan karakter utamataaspek lain dari bacaan.

Menanggapi isi teks: mampmengungkapkan

perasaan/kesan/pendapat  terhadap bacaan, seperti ketertarikan, kebosanan, kegembiraan, ketakutan, kebencian, atau kesenangan.



Posting Komentar untuk "TKA (Test Kemampuan Akademik)"